Asal Usul Lambang Cinta (Daun Waru Merah) ♥
Kamis, 18 Oktober 2012 0 Comment
Yang sedang jatuh cinta, pasti
berjuta rasanya dan ingin kamu tebar dimana-mana. Nggak hanya ucapan aja tapi
juga lambang-lambang cinta pun kamu tebar di akun jarsos (jejaring sosial).
Tapi, sebenarnya darimana sih asal-usul lambang cinta yang berbentuk daun waru
berwarna merah itu?
Pada zaman dahulu gambar/lambang
mirip daun waru berwarna merah itu bukan merupakan lambang cinta. Awalnya itu
simbol pemeluk agama Katolik untuk merujuk minuman anggur merah sebagai perlambang
darah Yesus Kristus. Nah, pada waktu itu gambar itu biasa digunakan untuk
melambangkan cawan suci yang merupakan gelas tempat menyimpan anggur merah.
Gambar yang memiliki makna segelas anggur merah yang dipenuhi dengan kasih
sayang. Tapi seiring waktu, gambar daun waru itu digunakan orang-orang Eropa
pada abad pertengahan untuk melambangkan cinta. Karena mereka menganggap dan
percaya kalau rasa cinta itu dimulai dari dada, khususnya dari jantung manusia.
Kemudian, bentuk waru itu yang
sering kamu sebut sebagai lambang atau bentuk love bukan lagi digunakan untuk
melambangkan cawan suci melainkan cinta. Walaupun sebenarnya jantung manusia
itu nggak berbentuk seperti daun waru ya, kan? Tapi, nggak ada yang
mempermasalahkan itu. Makanya lambang itu jadi beken sepanjang waktu.
Nggak hanya itu, para pelukis pun
ikut-ikutan menggunakan gambar tersebut sebagai lambang cinta hingga orang yang
melihat gambar itu bakalan langsung ingat cinta-cintaan.
Tapi, benar nggak sih kalau
sedang jatuh cinta, lihat gebetan atau dipuji pacar jantung akan
berdebar-debar? Jika iya, hal itu wajar sebab saking senangnya hingga dada menjadi berdebar-debar. Bahkan,
menurut salah satu ilmuwan dari Inggris, sebenarnya bukan hanya jantung yang
berdebar-debar tapi juga aliran darah di otak menjadi semakin cepat.
*berbagai sumber