frozen beauties
http://frozenbeautiespreview.blogspot.com
96line. Kiite, Mite, itte, GANBATTE ^^. love Indonesia
Happy Reading
CONTACT ME HERE : twitter / facebook / Plurk / instagram / home / dashboard / follow



Aspartam, Pemanis Buatan Aman Dikonsumsi
Kamis, 02 Februari 2012 0 Comment


    Haloo guys.. udah lama aku nggak nge post ‘sesuatu’ yang berbau info. Hehe and pastinya kangen juga rasanya nge-blog, baca artikel-artikel dari blog temen-temen semuaa! :D
Okeh nih, langsung aja yah~ kali ini mau ngebahas tentang pemanis buatan. Hayoo apa ya? ASPARTAM. Pasti udah pada tau, atau ada yang pernah denger, atau mungkin nggak tau + nggak pernah denger sama sekali. #ampuun~  oke, makanya disini aku mau berbagi info tentang itu. Nih artikel dari Suara Merdeka . semoga bermanfaat~~
                Pemanis buatan banyak diciptakan. Namun, yang mampu memberikan rasa manis tapi tidak atau hanya sedikit memiliki nilai kalori. Salah satunya, serta paling populer dan menuai kontroversi adalah Aspartam (L-aspartyl-L-phenylalanine methylester) yang memiliki tingkat kemanisan 160-200 kali dibandingkan dengan tingkat kemanisan sukrosa atau gula pasir.
                Artinya, jika kita menambahkan 2 sendok makan (40 gr) gula pasir supaya minuman terasa manis, untuk aspartam cukup 0,25 gr saja, serta tidak menghasilkan kalori tinggi dan tidak meningkatkan gula darah.
                Ketika dicerna, aspartam terpecah jadi 3 komponen, yaitu asam aspartat, fenilalanin, dan sejumlah kecil metanol yang kemudian diserap ke dalam darah untuk pembentukan energi tubuh.
Penelitian di Itamy City Hospital, Jepang, membuktikan bahwa aspartam tidak meningkatkan gula darah pada PASIEN DIABETES. Mengenai keamanan penggunaannya, lebih dari 90 negara mengizinkannya sebagai pemanis buatan.
                Sesuai rekomendasi Codex (lembaga yang mengatur obat dan makanan di Amerika) aturan pemakaiannya 50 mg/kg berat badan. Artinya, jika berat kita 50 kg maka hanya boleh mengonsumsi maksimal 2.500 mg (25 gr) sehari.
                Jumlah itu sangat banyak bahkan tidak mungkin seseorang mengonsumsi lebih dari takaran itu mengingat dengan 0,25 gr aspartam saja sudah terasa manis.
                Meskipun dinyatakan aman oleh BPOM dan Food and Drug Administration (FDA, badan pengawas obat dan makan di Amerika Serikat) serta jumlah lembaga kesehatan dunia lainnya, saat ini banyak berita buruk tentang bahaya aspartam, tersebar melaiui BBM, SMS, e-mail, ataupun internet lainnya. Isu itu antara lain aspartam dapat menyebabkan tumor otak dan kanker.
                Faktanya, menurut FDA dan National Cancer Institute (Amerika) bahwa sebelum FDA mengesahkan aspartam aman dikonsumsi pada 1981, telah dilakukan penelitian mengenai pemberian bahan itu pada tikus dengan dosis setara 1.000 kali pada minuman ringan untuk manusia. Hasil penelitian itu tidak menemukan adanya sel kanker atau tumor otak pada tikus yang dijadikan binatang percobaan. Dalam beberapa hoax (lebih jelek dari spam pada email, yakni usaha memperdaya pembaca untuk mempercayai kabar bohong sebagai fakta), aspartam dihubungkan sebagai penyebab penyakit lupus, parkinson, dan alzheimer. Namun hal ini dibantah oleh The National Parkinson Foundation dan The Alzheimers Association.

Label: Info


newer posts | | OLDER posts