Aspartam, Pemanis Buatan Aman Dikonsumsi
Kamis, 02 Februari 2012 0 Comment
Haloo guys.. udah lama aku nggak nge post ‘sesuatu’ yang
berbau info. Hehe and pastinya kangen juga rasanya nge-blog, baca
artikel-artikel dari blog temen-temen semuaa! :D
Okeh nih, langsung aja yah~ kali ini mau ngebahas tentang
pemanis buatan. Hayoo apa ya? ASPARTAM. Pasti udah pada tau, atau ada yang
pernah denger, atau mungkin nggak tau + nggak pernah denger sama sekali.
#ampuun~ oke, makanya disini aku mau
berbagi info tentang itu. Nih artikel dari Suara Merdeka . semoga bermanfaat~~
Pemanis
buatan banyak diciptakan. Namun, yang mampu memberikan rasa manis tapi tidak
atau hanya sedikit memiliki nilai kalori. Salah satunya, serta paling populer
dan menuai kontroversi adalah Aspartam (L-aspartyl-L-phenylalanine methylester)
yang memiliki tingkat kemanisan 160-200 kali dibandingkan dengan tingkat
kemanisan sukrosa atau gula pasir.
Artinya,
jika kita menambahkan 2 sendok makan (40 gr) gula pasir supaya minuman terasa
manis, untuk aspartam cukup 0,25 gr saja, serta tidak menghasilkan kalori
tinggi dan tidak meningkatkan gula darah.
Ketika
dicerna, aspartam terpecah jadi 3 komponen, yaitu asam aspartat, fenilalanin,
dan sejumlah kecil metanol yang kemudian diserap ke dalam darah untuk
pembentukan energi tubuh.
Penelitian di Itamy City Hospital, Jepang, membuktikan bahwa
aspartam tidak meningkatkan gula darah pada PASIEN DIABETES. Mengenai keamanan
penggunaannya, lebih dari 90 negara mengizinkannya sebagai pemanis buatan.
Sesuai
rekomendasi Codex (lembaga yang mengatur obat dan makanan di Amerika) aturan pemakaiannya
50 mg/kg berat badan. Artinya, jika berat kita 50 kg maka hanya boleh
mengonsumsi maksimal 2.500 mg (25 gr) sehari.
Jumlah
itu sangat banyak bahkan tidak mungkin seseorang mengonsumsi lebih dari takaran
itu mengingat dengan 0,25 gr aspartam saja sudah terasa manis.
Meskipun
dinyatakan aman oleh BPOM dan Food and Drug Administration (FDA, badan pengawas
obat dan makan di Amerika Serikat) serta jumlah lembaga kesehatan dunia
lainnya, saat ini banyak berita buruk tentang bahaya aspartam, tersebar melaiui
BBM, SMS, e-mail, ataupun internet lainnya. Isu itu antara lain aspartam dapat
menyebabkan tumor otak dan kanker.
Faktanya,
menurut FDA dan National Cancer Institute (Amerika) bahwa sebelum FDA
mengesahkan aspartam aman dikonsumsi pada 1981, telah dilakukan penelitian
mengenai pemberian bahan itu pada tikus dengan dosis setara 1.000 kali pada
minuman ringan untuk manusia. Hasil penelitian itu tidak menemukan adanya sel
kanker atau tumor otak pada tikus yang dijadikan binatang percobaan. Dalam
beberapa hoax (lebih jelek dari spam pada email, yakni usaha memperdaya
pembaca untuk mempercayai kabar bohong sebagai fakta), aspartam dihubungkan
sebagai penyebab penyakit lupus, parkinson, dan alzheimer. Namun hal ini
dibantah oleh The National Parkinson Foundation dan The Alzheimers Association.
Label: Info