Mimpi Venesia di Kali Ciliwung
Minggu, 24 Juli 2011 0 Comment
4 arsitek Universitas Gajah Mada (UGM) merancang bangunan untuk membersihkan air Sungai Ciliwung. Mereka menjadi juara kedua lomba arsitektur skyscraper 2010 yang diselenggarakan majalah Evolo, New York, Amerika Serikat.Rezza Rahdian, Erwin Setiawan, Ayu Diah Shanti, dan Leonardus Chrisnantyo tetap mempunyai mimpi mengubah Ciliwung menjadi Canal Grande. Sebut saja, mereka adalah salah satu contoh pahlawan yang belum tercapai keinginannya. *OMG! Peace ^^v* Kala musim hujan, Ciliwung banjir, di musim kemarau menjadi tempat sampah di Jakarta.
Mimpi keempat arsitek itu, mereka tuangkan dalam sebuah konsep bangunan futuristik setinggi 300 meter atau lebih dari 2 kali tinggi Monumen Nasional (Monas). *woow* bangunan pencakar langit ini mereka rencanakan dibangun di daerah kampung Melayu, Jakarta Timur.*NB : hanya rencana lho ya..* Bangunan jangkung itu mampu mencuci air Ciliwung yang keruh sebelum masuk pusat Kota Jakarta. Bau busuknya pun hilang. Mereka menyisihkan 430 rancangan bangunan pencakar langit dari 42 negara. #hebaat.
Rancangan 4 arsitek ini bersifat populis, berpihak pada rakyat kecil. Selain untuk memperbaiki kualitas air Ciliwung sehingga layak minum, bangunannya terintegrasi dengan perumahan vertikal yang menampung penghuni rumah – rumah di sempadan Ciliwung.
Bangunan ini menghidupi dirinya sendiri.*kok bisa ya? Iya dong Made in Indonesia gitu* Untuk mencukupi kebutuhan energi, diatap pencakar langit ini ada taman – taman sel surya raksasa. Lift yang mengangkut warga naik dan turun bangunan memanfaatkan hukum “Archimedes” sehingga irit listrik. #wiih kereen# sampah yang dijaring dari Ciliwung diolah menjadi pupuk yang menyuburkan taman dan hutan tropis di kompleks bangunan tersebut. Air limbah rumah tangga dari perumahan dan kantor diolah lagi sehingga bisa dikembalikan ke sungai atau dipakai menyiram tanaman.
*Ini nihh rancangan 4 arsitek dari UGM. Keren kan ? tapi, saya anjurkan jangan terlalu berharap dulu ya. Admin tahu kalau anak – anak (mahasiswa) Indonesia itu hebat dan pintar – pintar. Tapi sayang tidak ada faktor yang mendukung untuk melaksanakan/membangun rancangan gedung tersebut. Padahal, kalau dihitung – hitung, jika bangunan tersebut dibangun, masyarakat yang dekat dengan wilayah Sungai Ciliwung itu pasti hidupnya lebih layak dari sebelumnya. Ahh, jangan berandai – andailah!*
Berharap bisa berwisata mengarungi Ciliwung dari Kampung Melayu hingga ke muara di Teluk Jakarta di atas gondola masih jauh dari mimpi! Karena ada 1 faktor yang menghalangi, biaya yang terlalu mahal. Oh nasib mu Indonesia!